Mengapa Orang cina Menguasai ekonomi di dunia.

Lazimnya manusia bekerja mencari uang, namun juga ada yang sekedar mengisi waktu luang. Kita bahas disini yaitu negara dengan kekayaan terbanyak yaitu Negaraku Indonesia. Ekonomi di Indonesia naik turun , kita sering lihat disekitar kita ada orang cina / tionghoa yang hampir menguasai seluruh bisnis di bidang ekonomi, dan kita sebagai pribumi hanya sebagai konsumen saja, kita tentu tidak lupa dengan hadis kurang lebih seperti ini

Uthlubul ‘ilma wa lau bish shin, carilah ilmu walau
sampai ke negeri Cina (Pepatah arab)

Tulisan ini saya copy dari kompasian edisi 6 februari 2016, yang di tulis olehas bachtiar.

Jauh sebelum portugis menguasai perdagangan Selat
Malaka, negara China sudah jauh berkembang dan
menjadi peradaban dunia, bersama Yunani , Persia ,
Romawi bahkan orang-orang dari negri Syam dan
Hijaz berdatangan menimba ilmu perdagangan dunia,
alih-alih menguasai justru kalah bersaing dengan
warga pribumi. Orang-orang Cina justru telah
menguasai pasar yang sangat besar baik dagang
maupun pengobatan.
Itu sebabnya Cina menjadi negara paling ditakuti
sekarang, tidak ada yang berani mengusik negri panda
ini, ekonomi dunia berada ditangan mereka, keturunan
mereka tersebar ke seluruh dunia dan memiliki pengaruh
uang dan kekuasaan di negrinya masing masing. Tidak
heran jika mereka ahli di bidangnya sendiri menguasai
hampir seluruh fungsi dan akar negara, dari mulai
Pahlawan, Presiden sampai wartawan lihat di sini
dikarnakan nenek moyang mereka telah ditempa 4000
tahun lebih berada dalam kesulitan, kesusahan,
keprihatinan.
Dalam simbol tionghoa, uang dilambangkan dua buah
tombak dengan satu batang emas, tombak pertama
diartikan perang batin, kedua diartikan perang lahir,
jika sudah menguasai keduanya maka dia akan
mendapatkan tombak emas yang dilambangkan sebagai
kemakmuran. Setelah kemenangan perang badar, para
sahabat bersuka cita, Nabi mengajarkan, jihad utama
bukan jihad menggunakan pedang, tapi jihad berperang
melawan hawa nafsu dalam hati.
Bagi mereka yang memahami rahasia uang, kekayaan
tidak diukur dari seberapa banyak harta yang
dikumpulkan, tapi seberapa banyak kita memberi.
Sebelum memahami rahasia uang dengan segala trik
dan analoginya, lebih indah jika kita menerapkan
dahulu penataan batin agar bersih dari segala macam
kotoran penyakit tamak, sombong, lemah, putus asa dll.
Menjadikan diri penuh energi, semangat tak kenal letih
dan selalu berharap akan ide dan inovasi walaupun
seribukali jatuh bangkrut.
Kenapa orang-orang Cina bisa menjadi makmur?
Kuncinya bukan pada trik dan metodenya, tapi lebih
kepada gaya hidup mereka yang begitu sederhana.
Orang Cina semenjak kecil diajarkan menabung, bila
ayahnya seorang pedagang, anak dan istrinya akan
dibawa serta. Bila ayah meninggal, yang meneruskan
perjuangan ekonominya istrinya sendiri, jika keduanya
tidak ada, beralih kepada anaknya. Orang Cina selalu
berinovasi, bila ayahnya pedagang kopi, anakanya
memiliki pabrik kopi, tidak melulu menerima warisan
uang orangtuanya tapi juga mengolah dan berinovasi
dalam satu bidang disertai ide-ide kreatif disesuaikan
jamannya.
Orang Cina memiliki etos kerja tinggi, dari pagi hingga
malam tanpa bosan menjaga toko dan berdagang,
bekerja keras, pantang untuk menyerah. Orang Cina
selalu belajar dan mempelajari hal-hal baru, tak ada
yang tidak bisa ditiru negara Cina, mobil motor
handphone, semua mereka tiru bahkan dengan inovasi
baru yang jauh lebih unggul ketimbang produk aslinya
sendiri.
Orang Cina itu hemat, walau punya banyak uang
mereka tidak suka membeli mobil baru bila mobil lama
masih bisa dipakai, bahkan lebih mementingkan jalan
kaki atau naik bus daripada naik mobil pribadi. Lebih
baik makan ubi ketimbang makan roti tapi
menghabiskan uang perusahaan. Orang Cina memiliki
data keuangan yang rapih, berapa penghasilan
perhari, berapa perbulan, maka uang yang mereka
belanjakan tidak melebihi pemasukannya.
Orang Cina memiliki rasa persaudaraan jauh lebih
tinggi ketimbang bangsa-bangsa lain, tidak mudah
mendapatkan kepercayaan dari mereka kalau tidak
ada rekomendasi dari teman atau keluarganya sendiri.
Orang Cina mencintai keluarganya melebihi apapun di
dunia, mereka lebih nyaman makan bersama istri dan
anak ketimbang makan diluar bersama kawan dan
partner kerja yang di sebut dinner, meting, makan
malam, makan siang. Kalaupun makan direstoran, bila
ada makanan tersisa, tak gengsi mereka bawa pulang.
Sekecil apapun harta, mereka akan jaga dengan
segenap jiwa, walaupun berupa satu koin uang.
Orang Cina tidak suka hidup mewah, walau mereka
banyak uang, tidak sedikit yang menjadikan rumah
diatas tokonya, hal ini bertujuan agar semua
keluarganya juga terlibat dalam pusaran bisnis
ayahnya. Orang Cina gemar menabung, bila
penghasilan dagangnya lima puluh ribu perhari, yang
mereka makan hanya sepuluh ribu, sisanya mereka
tabungkan. Lebih baik hidup di dalam ruko tapi punya
banyak uang daripada punya rumah mewah tapi
banyak hutang.
Orang Cina gemar memberi, kalau berkunjung kerumah
orang atau pertemuan selalu ditangan mereka ada
plastik kresek berupa makanan atau hadiah hadiah
tertentu untuk mereka bagi. Kalau kita pergi belanja ke
toko orang Tionghoa, selalu ada hal-hal kecil untuk
mereka bagi walaupun sekedar permen karet.
Masih banyak yang perlu kita pelajari dari budaya dan
kebiasaan hidup orang tionghoa, kalau tasawuf adalah
pembersihan hati dan hidup sederhana, maka kita perlu
belajar kepada bangsa Cina, mereka lebih tasawuf
ketimbang kita orang Jawa. Ironis, bangsa kita lebih
banyak iri kepada harta orang Cina, harusnya kita iri
kepada gaya hidup dan tradisi orang Cina yang
pekerjakeras, gemar menabung dan cinta keluarga.
Kita lebih terfokus pada kertas uang, tidak pada
rahasia dibalik uang itu sendiri. (*)
*Mohon maaf bila tulisan ini menyinggung teman-teman
Tionghoa, tidak ada maksud menyinggung ras atau
agama.

Itulah , ya tulisan dari mas bachtiar di forum kompasiana, dari pada tidak ngapa ngapain kan mending saya nulis artikel antah brantah ini. Hehehe semoga bermanfaat.

0 Comments for "Mengapa Orang cina Menguasai ekonomi di dunia."

Back To Top